Papan sirkuit cetak fleksibel adalah jenis papan sirkuit yang dapat ditekuk yang diproduksi karena beberapa alasan. Manfaatnya dibandingkan papan sirkuit tradisional meliputi pengurangan kesalahan perakitan, lebih tangguh dalam lingkungan yang keras, dan mampu menangani konfigurasi elektronik yang lebih rumit. Papan sirkuit ini dibuat menggunakan lapisan tembaga elektrolit, bahan yang dengan cepat terbukti menjadi salah satu yang terpenting dalam industri elektronik dan komunikasi.
Bagaimana Sirkuit Fleksibel Dibuat
Rangkaian Fleksibel digunakan dalam elektronik karena berbagai alasan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, rangkaian fleksibel mengurangi kesalahan perakitan, lebih tahan lingkungan, dan dapat menangani elektronik yang rumit. Namun, rangkaian fleksibel juga dapat mengurangi biaya tenaga kerja, mengurangi kebutuhan berat dan ruang, serta mengurangi titik interkoneksi yang meningkatkan stabilitas. Karena semua alasan ini, rangkaian fleksibel menjadi salah satu komponen elektronik yang paling diminati dalam industri.
A sirkuit cetak fleksibelterdiri dari tiga komponen utama: Konduktor, Perekat, dan Isolator. Bergantung pada struktur sirkuit fleksibel, ketiga bahan ini disusun agar arus mengalir sesuai keinginan pelanggan, dan agar arus berinteraksi dengan komponen elektronik lainnya. Bahan yang paling umum untuk perekat sirkuit fleksibel adalah epoksi, akrilik, PSA, atau terkadang tidak ada sama sekali, sementara isolator yang umum digunakan meliputi poliester dan poliamida. Untuk saat ini, kami paling tertarik pada konduktor yang digunakan dalam sirkuit ini.
Meskipun bahan lain seperti perak, karbon, dan aluminium dapat digunakan, bahan yang paling umum digunakan untuk konduktor adalah tembaga. Foil tembaga dianggap sebagai bahan penting untuk pembuatan sirkuit fleksibel, dan diproduksi dengan dua cara: pemanasan bergulir atau elektrolisis.
Cara Pembuatan Foil Tembaga
Foil tembaga anil yang digulungdiproduksi dengan cara menggulung lembaran tembaga yang dipanaskan, menipiskannya, dan menciptakan permukaan tembaga yang halus. Lembaran tembaga tersebut mengalami suhu dan tekanan tinggi melalui metode ini, menghasilkan permukaan yang halus dan meningkatkan keuletan, kelenturan, dan konduktivitas.
Sementara itu,tembaga elektrolit foil diproduksi dengan menggunakan proses elektrolisis. Larutan tembaga dibuat dengan asam sulfat (dengan aditif lain tergantung pada spesifikasi pabrik). Sel elektrolit kemudian dialirkan melalui larutan, yang kemudian menyebabkan ion tembaga mengendap dan mendarat di permukaan katode. Aditif juga dapat ditambahkan ke larutan yang dapat mengubah sifat internalnya serta penampilannya.
Proses pelapisan elektro ini berlanjut hingga drum katode dikeluarkan dari larutan. Drum juga mengontrol seberapa tebal lapisan tembaga, karena drum yang berputar lebih cepat juga menarik lebih banyak endapan, sehingga lapisan tembaga menjadi lebih tebal.
Terlepas dari metode yang digunakan, semua foil tembaga yang dihasilkan dari kedua metode ini akan tetap diperlakukan dengan perlakuan pengikatan, perlakuan ketahanan panas, dan perlakuan stabilitas (antioksidasi) setelahnya. Perlakuan ini memungkinkan foil tembaga untuk dapat mengikat lebih baik pada perekat, menjadi lebih tahan terhadap panas yang terlibat dalam pembuatan sirkuit cetak fleksibel yang sebenarnya, dan mencegah oksidasi foil tembaga.
Rolled Annealed vs Elektrolit
Karena proses pembuatan lembaran tembaga dari lembaran tembaga anil gulung dan lembaran tembaga elektrolit berbeda, maka keduanya pun mempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda pula.
Perbedaan utama antara kedua pelat tembaga tersebut adalah dalam hal strukturnya. Pelat tembaga anil yang digulung akan memiliki struktur horizontal pada suhu normal, yang kemudian berubah menjadi struktur kristal lamelar saat terkena tekanan dan suhu tinggi. Sementara itu, pelat tembaga elektrolit mempertahankan struktur kolomnya pada suhu normal dan tekanan serta suhu tinggi.
Hal ini menciptakan perbedaan dalam konduktivitas, keuletan, kelenturan, dan biaya kedua jenis foil tembaga. Karena foil tembaga anil yang digulung umumnya lebih halus, foil tersebut lebih konduktif dan lebih sesuai untuk kabel kecil. Foil tembaga tersebut juga lebih lentur dan umumnya lebih mudah ditekuk daripada foil tembaga elektrolit.
Namun, kesederhanaan metode elektrolisis memastikan bahwa foil tembaga elektrolit memiliki biaya yang lebih rendah daripada foil tembaga anil yang digulung. Namun, perlu dicatat bahwa foil tembaga elektrolit mungkin merupakan pilihan yang kurang optimal untuk saluran kecil, dan foil tembaga elektrolit memiliki ketahanan tekukan yang lebih buruk daripada foil tembaga anil yang digulung.
Kesimpulannya, foil tembaga elektrolit merupakan pilihan yang baik dan murah sebagai konduktor dalam sirkuit cetak fleksibel. Karena pentingnya sirkuit fleksibel dalam industri elektronik dan industri lainnya, hal ini menjadikan foil tembaga elektrolit sebagai material penting juga.
Waktu posting: 14-Sep-2022